
“Buku iku sejatine uga guru, tansah menehi ngelmu, ora tau nesu, nadyan digugah nalika lagi turu”
Mencermati jumlah peserta dan hasil lomba tantangan membaca yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei Tahun 2020, para peserta didik belum termotivasi secara maksimal untuk mengikuti lomba tersebut. Hal ini sebagai salah satu indikator bahwa membaca buku sebagai bagian integral dari program literasi sekolah belum berjalan secara optimal.
Peserta lomba tantangan membaca untuk jenjang SD di Kabupaten Wonogiri berjumlah 105 siswa. Bila dibanding antara jumlah siswa dengan jumlah peserta lomba tantangan membaca pada Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Wonogiri kiranya belum sepadan. Mengingat kondisi ini, kesadaran dan minat baca para siswa sangat perlu ditingkatkan. Ketersediaan buku fiksi, non fiksi, kamus, dan ensiklopedi di perpustakaan sekolah bukan merupakan hambatan lagi. Para pendidik, keluarga, dan masyarakat tinggal memompa semangat untuk mendorong peningkatan minat baca dengan tindakan yang nyata yaitu gemar membaca buku. Selain gemar membaca, pendidik khususnya memberikan tindak lanjut dari kegiatan membaca tersebut. Sehingga kegiatan membaca tidak berhenti pada membaca buku saja.
Siapa saja yang ingin meningkatkan pengetahuan, mempelajari hal-hal khusus, mempelajari apa saja dapat belajar melalui lembaga-lembaga pendidikan dan pasthi memerlukan membaca buku.
Buku dapat meningkatkan mutu dan martabat manusia. Orang bijak mengatakan bahwa” Tunjukkan buku Anda atau buku yang pernah Anda baca, maka ketahuanlah siapa sesungguhnya Anda”
Berikut beberapa pandangan bijak tentang buku yang dapat menambah wawasan untuk memotivasi para peserta didik agar memiliki semangat gemar membaca buku:
Wawasan masyarakat Jawa. “Buku iku sejatine uga guru, tansah menehi ngelmu, ora tau nesu, nadyan digugah nalika lagi turu” Buku itu sesungguhnya juga guru, selalu memberi ilmu, tidak pernah marah, walau dibangunkan ketika sedang tidur.
“Teman duduk yang paling setia di sepanjang masa adalah pustaka” (Arab)
“Buku adalah tamansari yang dapat dimasukkan saku” (Cina)
“Buku selalu memberi nilai lebih dan mampu mengubah orang” (Riris K Toha Sarumpaet)
“Buku merupakan gudang ilmu pengetahuan. Kalau ingin mencari ilmu pengetahuan bukan di kampus, tetapi baca buku” (Daoed Joesoef)
“Buku adalah warisan berharga yang ditinggalkan oleh para genius untuk kemanusiaan, diberikan kepada anak cucu, dan dihadiahkan untuk mereka yang belum lahir” (Joseph Edison)
“Buku bukan manusia tetapi dia hidup” (Stephen Vincent Benet)
“Buku dikatakan baik jika dibuka dengan harapan dan ditutup dengan faedah” (Ames Bronson Alcott)
“Buku itu seperti sahabat, tidak perlu banyak tetapi terpilih baik” (SamuelPeterson)
“Buku yang menolong Anda adalah yang mengajak anda berpikir” (Theodore Parker)
Beberapa kata mutiara dari orang-orang bijak tersebut dapat dijadikan tempat berpijak sebagai batu loncatan untuk memberikan motivasi kepada para siswa agar memiliki kebiasaan membaca untuk meningkatkan budaya baca. Pada akhirnya akan melahirkan orang-orang yang bijak juga. Semoga.
Sumber: Jagade Wong Jawa: 2012.
(PARNO, S.Pd – Kepala SD Negeri 1 Pelem)
2 komentar
S. W. Hastuti, Monday, 11 May 2020
Semoga menginpirasi para guru
admin, Wednesday, 13 May 2020
Terima kasihhh, mohon saran dan kritiknya